Sabtu, 15 Februari 2014

STARTEGI USAHA TELUR ASIN DARI ITIK / BEBEK MELALUI ANALISA SWOT

Pustaka Dunia


Prospek usaha ternak itik / Bebek dianalisa melalui pengkajian situasi perusahaan yang meliputi lingkungan eksternal terdiri dari peluang (opportunity) dan ancaman (threaten) dan lingkungan internal terdiri dari kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).


The post STARTEGI USAHA TELUR ASIN DARI ITIK / BEBEK MELALUI ANALISA SWOT appeared first on www.PustakaDunia.com. Pustaka Dunia


www.PustakaDunia.com

Sabtu, 08 Februari 2014

CARA MUDAH MENGHILANGAN BAU LANGAU PADA SUSU KEDELAI

Pustaka Dunia


Kacang kedelai seperti jenis kacang-kacangan yang lain mengandung protein yang tinggi yang penting bagi tubuh manusia. Cara pengolahannyapun beragam mulai dari diolah menjadi tempe dan tahu, pengolahan yang cukup populer adalah dibuat minuman yang dikenal dengan susu kedelai. Selain banyak manfaat cara pembuatannyapun cukup mudah.Namun ada sedikit kekurangan dari olahan susu kedelai tersebut, yakni bau […]


The post CARA MUDAH MENGHILANGAN BAU LANGAU PADA SUSU KEDELAI appeared first on www.PustakaDunia.com. Pustaka Dunia


www.PustakaDunia.com

Sabtu, 25 Januari 2014

POTENSI USAHA PERKEBUNAN / PERTANIAN BUNGA

Pustaka Dunia


Indonesia yang berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa, saat ini memiliki prioritas utama pembangunan agroindustri pada aspek kelautan, pakan ternak dan hortikultura, termasuk florikultura didalamnya. Florikultura merupakan salah satu subsektor yang memiliki potensi sebagai pusat pertumbuhan baru sektor pertanian. Selain itu florikultura di Indonesia menjadi salah satu industri yang sedang dikembangkan dalam upaya peningkatan kesejahteraan […]


The post POTENSI USAHA PERKEBUNAN / PERTANIAN BUNGA appeared first on www.PustakaDunia.com. Pustaka Dunia


www.PustakaDunia.com

Jumat, 24 Januari 2014

Peluang Usaha Budidaya Melon Dasar Umum dalam Budidaya Melon

Pustaka Dunia


Peluang Usaha Budidaya Melon Dasar Umum dalam Budidaya Melon : Salah satu buah yang sangat di kenal di Indonesia adalah buah melon. Pada awalnya melon masih di anggap buah kelas atas / buah mahal. Hal ini karena melon masih merupakan buah import yang masuk ke Indonesia dengan jumlah terbatas, sehingga harga saat itu masih terlalu tinggi untuk masyarakat umum di Indonesia.


Teknologi Budidaya MelonTeknik-Budidaya-Melon.gif : Saat ini teknologi budidaya melon sudah di kuasai oleh para pelaku usaha pertanian. Berangsur-angsur buah melon sudah menjadi buah umum di konsumsi. Peran pelaku usaha pedagang buah keliling mempercepat penetrasi buah melon di masyarakat. Penjualan secara eceran "potongan kecil" membuat harga buah melon menjadi sangat resonable dan dapat di terima oleh masyarakat.


Penguasaan teknologi budidaya melon yang dikuasai pelaku usaha pertanian merupakan adaptasi dari budidaya buah semangka. Karena buah semangka sudah dikenal lebih dahulu. Perlu sebuah upaya pengembangan teknologi budidaya melon untuk menghasilkan produktivitas tinggi yang berdampak pada semakin baiknya ekonomi pelaku usaha budidaya melon.


Pemilihan Lokasi Budiaya Melon : Pembudidayaan Melon membutuhan lahan lokasi yang luas hal ini karena Melon masuk pada kategori tanaman vining (merambat). Hakikatnya tanaman merambat bentang tanaman memerlukan ruang yang cukup agar cahaya matahari dapat mencukupi kebutuhan tanaman melon. Budidaya tanaman melon tidak akan optimal jika di lakukan di lahan yang sempit. oleh sebab itu pelaku usaha pertanian / pembudidaya melon sebaiknya memilih lokasi yang luas atau sesuai dengan kebutuhan minimal tanaman melon.


Melon dapat tumbuh dengan baik dengan cara penanaman dalam di tanah yang berpasir atau tanah lempung berpasir. Untuk tanah berat / heavy soil yang mengandung banyak tanah liat dapat berakibat pada pertumbuhan melon yang lambat dengan buah yang cenderung kecil tidak subur dan berdampak pada produktivitas akhir usaha. Melon sangat menyukai tanah dengan PH Netral / tingkat keasaman netral. Untuk tanah yang cenderung asam membuat sistem pembungaan yang tidak kuat dan mudah gugur.


Soil Preparation / Persiapan Tanah / Persiapan Lahan dalam Budidaya Melon : Langkah pertama dalam budiaya melon adalah dengan mencangkul atau membajak tanah dengan kedalaman antara 10 cm s/d 15 cm. Penambahan pupuk kandang / kompos di perlukan untuk memperkaya unsur hara yang terkandung dalam tanah. Rata-rata kebutuhan pupuk kandang / kompos per hektar berkisar 2 ton s/d 4 ton. Penambahan pupuk kandang / pupuk kompos harus tertutup sempurna dengan tanah untuk mengoptimalkan penyerapan unsur hara oleh tanaman.


Karena tanaman melon membutuhkan sistem pengairan yang baik tidak terendam / terlalu banyak air perlu pembuatan gundukan tanah yang lebih tinggi dengan kisaran 6 cm s/d 15 cm di atas rata-rata tanah. Tanah berat dengan kandungan tanah liat yang tinggi sebaiknya dilakukan pengemburan tanah lebih baik dengan gundukan yang lebih tinggi s/d 15 cm. Satu kelompok baris tanaman di pisahkan dengan jarak berkisar 3 meter. Penggunaan plastik mulsa membantu suhu tanah untuk tetap hangat dan mempercepat proses pertumbuhan tanaman.


The post Peluang Usaha Budidaya Melon Dasar Umum dalam Budidaya Melon appeared first on www.PustakaDunia.com. Pustaka Dunia


www.PustakaDunia.com

PEMBUATAN BAKSO IKAN, CARA LAIN MENIKMATI GURIHNYA IKAN

Pustaka Dunia



Baso, jenis pangan ini disukai oleh hampir semua umur Dari anak-anak hingga orang dewasa. Rasanya yang lezat serta dapat disajikan menjadi bebagai jenis hidangan menjadikan bakso digemari banyak orang. Jika selama ini baso daging yang banyak dinikmati, ikan dapat juga dilah menjadi bakso ikan dengan rasa yang tak kalah lezatnya.



Baso adalah campuran homogen daging, tepung pati dan bumbu yang telah mengalami proses ekstraksi dan pemasak. Cara pembuatan baso tidak sulit. Daging digiling halus dengan screw extruder, kemudian dicampur dengan tepung dan bumbu di dalam alat pencampur yang khusus sehingga bahan tercampur menjadi bahan pasta yan sanat rata dan halus. Setelah itu pata dicetak bebentuk bulat dan direbus sampai matang. Baso yang bermutu bagus dapat dibuat tanpa penambahan bahan kimia apapun.




BAHAN PEMBUATAN BASO IKAN:



· Ikan. Ikan yang digunakan adalah ukuran sedang dan besar, seperti ikan tongkol, tuna (sisiak), beledang, tenggiri, dan gabua. Ikan harus seger, semakin segar semakin baik. Ikan segar yang baru ditangkap paling baik digunakan. Ikan yang akan dijadikan baso lebih baik dibekukan secara cepat sebelum digiling. Ikan beku akan memberikan rasa dan aroma baso yang lebih gurih.


· Tapioka


· Bumbu-bumbu. Rempah-rempah apa saja dapat dijadikan bumbu. Akan tetapi biasanya pengusaha baso menggunakan bawang merah, bawang putih, merica bubuk dan garam.


· Telur. Telur tidak selalu digunakan. Telur apa saja dapat digunakan.


· Sodium tripoli fosfat. Bahan kimia ini berfungsi sebagai pengemulsi sehingga dihasilkan adonan yang lebih rata (homogen). Adonan yang lebih rata akan memberikan tekstur baso yang lebih baik.




PERALATAN PEMBUATAN BAKSO IKAN



· Penggiling dan Pencampur. Alat ini terdiri dari bagian penggiling baso berupa screw extruder dan pencampur adonan. Pncampur adonan berupa piring baja yang dilengkapi pengaduk sentrifugal yang dipasang mendatar. Pengaduk tersebut berputar dengan kecepatan tinggi sehingga bahan-bahan yang tidak liat dan tidak keras akan dihancurkan.


· Ketel perebus. Alat ini digunakan untuk merebus baso mentah menjadi matang. Pengusaha baso biasanya menggunakan panci sebagai ketel perebus.




CARA PEMBUATAN BASO IKAN



1) Proses Pendahuluan



Proses pendahuluan dilakukan untuk penyiangan, dan filleting.



a) Penyiangan



- Mula-mula sisik disikat dari ekor mengarah ke kepala dengan sikat ikan tanpa melukai dagingnya. Kemudian ikan dicuci, dan sisik yang tertinggal dibuang.



- Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan terpotong. Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai jeroannya.



- Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang. Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisa-sisa darah.



- Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih.



b) Filleting



- Daging rusuk di sayat dari arah kepala ke ekor sehingga diperoleh fillet. Daging yang tersisa pada tulang dikerok dengan pisau dan dicampurkan dengan fillet.



- Kulit pada fillet dikelupas dan dipisahkan. Kulit ini tidak digunakan untuk membuat baso.



c) Pembekuan fillet



- Fillet dibekukan secara cepat. Kemudian digiling sampai halus menjadi bubur ikan.



- Fillet tidak harus dibekukan, dan dapat langsung digiling.




2) Penyusunan Bahan Baso



Komposisi bahan penyusun baso tergantung kepada rasa baso yang diinginkan. Semakin banyak kandungan ikan, semakin enak rasa basonya.



3) Penggilingan Ikan Menjadi Adonan Baso



Bubur ikan diaduk dan lebih dihaluskan di dalam bagian alat pencampur adonan. Setelah bubur ikan benar-benar rata dan halus ditambahkan bumbu, sodium tripolifosfat, dan tepung sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan kecepatan tingi. Selama pengadukan, ditambahkan butiran atau bongkahan es. Pengadukan dianggap selesai jika terbentuk adonan yang rata, halus dan dapat dibulatkan bila di remas dengan tangan, kemudian dikeluarkan melalui lobang yang dibentuk oleh telunjuk dan ibu jari.



4) Pembuatan Bulatan Baso Mentah dan Perebusan



Adonan diremas-remas dengan telapak tangan, kemudian dibuat bulatan dengan meremas-remas adonan, kemudian dikeluarkan melalui lobang yang dibentuk oleh telunjuk dan ibu jari. Dengan bantuan ujung sendok terbalik, bulatan adonan secara cepat dimasukkan ke dalam air mendidih. Bila sudah matang, baso akan mengapung. Baso ini dibiarkan mengapung selama 5 menit, kemudian diangkat untuk ditiriskan. Hasil yang diperoleh disebut baso ikan.



5) Penyimpanan



Baso merupakan bahan basah yang mudah rusak. Agar dapat tahan lama, baso harus disimpan di dalam ruang pembeku (freezer) dalam kemasan plastik tertutup rapat. Suhu freezer hendaknya di bawah -180C.




PEMBUATAN KUAH BASO



1) Kuah baso merupakan kaldu daging yang dibumbui. Kebanyakan kuah baso berupa kaldu yang sangat encer karena sangat sedikit menggunakan daging. Kuah baso seperti ini biasanya ditambah monosodium glutamat (MSG) dalam jumlah tinggi (sampai 2% atau 20 gram per liter kuah).



2) Agar kuah baso terasa enak, daging yang digunakan untuk membuat baso sekurang-kurangnya 10% dari jumlah kuah baso yang dihasilkan. Kuah baso seperti itu tidak perlu ditambah MSG.



3) Bahan



a. Air (4 liter)



b. Daging cincang kasar (300 gram)



c. Tulang cincang kasar (250 gram)



d. Bawang putih digiling halus (150 gram)



e. Bawang merah digiling halus (150 gram)



f. Merica halus (25 gram)



g. Seledri segar (5 tangkai)



h. Pala cacahan kasar (10 gram)



i. Kapulaga/gardamungu (4 buah)



j. Garam (secukupnya)



4) Cara Pengolahan



a. Daging cincang dan tulang direbus di dalam air mendidih selama 30 menit.



b. Bawang putih, bawang merah dan merica yang telah digiling halus ditumis dengan sedikit minyak sampai harum.



c. Semua bumbu, kecuali seledri dimasukkan ke dalam rebusan daging dan tulang yang mendidih. Sepuluh menit kemudian ditambahkan irisan seledri, dan kuah baso tetap dibiarkan mendidih sebentar, kemudian diangkat, hasil yang diperoleh adalah kuah baso yang enak dan gurih tanpa bahan kimia tambahan.


The post PEMBUATAN BAKSO IKAN, CARA LAIN MENIKMATI GURIHNYA IKAN appeared first on www.PustakaDunia.com. Pustaka Dunia


www.PustakaDunia.com




Technorati : , , , , , ,

Del.icio.us : , , , , , ,

Zooomr : , , , , , ,

Flickr : , , , , , ,

Jumat, 07 Oktober 2011

HAMA, PENYAKIT DAN SERANGAN GULMA DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAK

Jenis hama yang umumnya menyerang tanaman salak antara lain :

Kutu wol /putih (Cerataphis sp.)

Hama ini bersembunyi di sela-sela buah.

Kumbang penggerek tunas (Omotemnus sp.)

Kumbang penggerek batang

Menyerang ujung daun yang masih muda (paling muda), kemudian akan masuk ke dalam batang. Hal ini tidak menyebabkan kematian tanaman, tetapi akan tumbuh anakan yang banyak di dalam batang tersebut.

Pengendalian: dimatikan atau dengan cara meneteskan larutan insektisida (Diazenon) dengan dosis 2 cc per liter pada ujung daun yang terserang atau dengan cara menyemprot. Dalam hal ini diusahakan insektisida dapat masuk ke dalam bekas lubang yang digerek. Memasukkan kawat yang ujungnya lancip ke dalam lubang yang dibuat kumbang hingga mengenai hama.

Babi hutan, tupai, tikus dan luwak

Pengendalian:

untuk memberantas babi hutan, dilaksanakan dengan penembakan khusus, atau memagari kebun salak dengan salak-salak jantan yang rapat. Akan lebih baik lagi kalau memagari kebun salak dengan kawat berduriuntuk memberantas Tikus, digunakan Zink phosphit, klerat dan lain-lainuntuk memberantas Luwak dan Tupai, dapat digunakan umpan buah pisang yang dimasuki Furadan 3 G. Caranya: buah pisang dibelah, kurang lebih 0,5 gram Furadan dimasukkan ke dalamnya, kemudian buah pisang tersebut dijahit dan dijadikan umpan.Penyakit yang sering ditemui menyerang tanaman salak adalah

Sebangsa cendawan putih

Gejala: busuknya buah. Buah yang terserang penyakit ini kualitasnya jadi menurun, karena warna kulit salak jadi tidak menarik.

Pengendalian: mengurangi kelembaban tanah, yaitu mengurangi pohon-pohon pelindung.

Noda hitam

Penyebab: cendawan Pestalotia sp.

Gejala: adanya bercak-bercakhitam pada daun salak.

Busuk merah (pink)

Penyebab: cendawan Corticium salmonicolor.

Gejala: adanya pembusukan pada buah dan batang.

Pengendalian: tanaman yang sakit dan daun yang terserang harus dipotong dan dibakar di tempat tertentu.

Di beberapa tempat di Pulau Jawa, lahan salak dibangun di bekas persawahan. Sehingga otomatis gulma yang merajai kebun adalah gulma-gulma yang biasa terdapat di sawah. Karena lahan sawah yang biasa tergenang air dikeringkan dan di bumbun tanahnya maka gulma yang mampu bertahan adalah gulma berdaun sempit dan tumbuh menjalar yang sedikit sekali terdapat di sawah. Gulma yang berbatang kurus tegak, berdaun panjang yang umumnya di persawahan kurang mampu bertahan. Itulah sebabnya mengapa gulma di lahan bekas persawahan relatif lebih sedikit. Pengendalian secara manual dengan di kored atau dicangkul pun sudah memadai.

Pemberantasan gulma secara kimia di kebun-kebun salak belum lazim dilaksanakan. Untuk lahan yang tidak seberapa luas, para petani masih menggunakan cara manual (mencabuti rumput-rumputan dengan tangan, di kored atau dicangkul). Bila lahan salak cukup luas, serta baru dibuka, gulma yang terdapat tentu banyak sekali dan sulit diberantas hanya dengan cara manual. Untuk situasi seperti ini perlu menggunakan herbisida, sebab biaya tenaga kerja relatif murah dan hasilnya lebih cepat. Reaksi bahan kimia dalam membunuh tanaman liar juga sangat cepat. Herbisida memiliki pengruh negatif, sebab racun yang dikandungnya dapat membahayakan mahluk hidup lain termasuk ternak dan manusia. Herbisida yang akan digunakan perlu sesuai dengan jenis gulma yang akan diberantas. Pilihan yang kurang tepat akan memboroskan biaya.

Gulma dari golongan rumput-rumputan dapat dibasmi dengan herbisida Gramoxone, Gesapas, Basta atau Diuron. Dari golongan teki-tekian dapat diberantas dengan Goal. Alang-alang dapat dibasmi dengan Round-up atau Sun-up. Sedangkan tanaman yang berdaun lebar dapat diatasi dengan Fernimine. Ada juga herbisida yang dapat memberantas beberapa jenis gulma.

GANGGUAN HAMA PADA TANAMAN SALAK (5), hama penyakit salak (4), hama gulma dan penyakit (2), pemberantas gulma organik (2), gulma (2), pengendalian tupai (2), penyakit penyakit pada salak (2), penyebab gulma (1), jenis penyakit pada tumbuhan (1), keripik gulma (1), lukisan dari kulit salak (1), tip menberantas hama tupai (1), mengendalika cendawan pada tanaman hutan (1), tanaman lain di kebun salak (1), pemberantas hama gulma dan penyakit tanaman (1), pengendalian penyakit pada tanaman salak (1), serangan hama penyakit dan gulma (1), reaksi kimia penyakit pada tanaman (1), racun membunuh tanaman alang-alang dan gulama (1), perkembangbiakan tanaman berdaun lebar (1), penyakit yang sering menyerang tanaman pisang (1), umpan untuk tupai (1), hama penyakit dan gulma pada tumbuhan (1), apa itu hama tanaman penyakit tanaman apa itu gulma (1), artikel penyebab pembusukan pada buah pisang (1), banyaknya hama yang menyerang tanaman budidaya (1), bercak daun salak (1), bertanam salak home industri (1), budidaya pohon buah (1), Cara menyemprot gulma (1), gangguan hama pada gulma (1), gejala gangguan gulma tanaman (1), gejala serangan gulma (1), gulma pada penyakit tanaman pisang (1), gulma pada pisang (1), gulma tanaman (1), Hama Gulma (1), hama gulma dan penyakit tanaman (1), hama pada gulma (1), hama penyakit dan gulma (1), apa bahan kimia untuk mematikan pohon (1)

Artikel Terkait:

Serangan Hama dan Penyakit dalam Usaha Budidaya JagungHAMA DAN PENYAKIT DALAM BUDIDAYA TANAMAN TEMULAWAKTeknik Budidaya Nenas/Nanas : Pengendalian GulmaTEKNIK PEMBIBITAN DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKJenis Ganguan dan Penyakit dalam Usaha Budidaya Tanaman Kopi

Peluang Usaha UKM

PETA PRODUSEN KOPI DI INDONESIA (SERIAL BUDIDAYA KOPI)

KOPI Pada tahun 2009 terdapat sebanyak 473 perusahaan KOPI di Indonesia, dimana dari jumlah tersebut yang dipastikan masih aktif berproduksi ada sejumlah 205 perusahaan. Sedangkan Sebanyak 268 perusahaan lainnya merupakan perusahan dengan skala kecil atau skala rumah tangga yang aktifitas produksinya bersifat musiman atau tidak menentu, dan yang tidak dapat dilacak eksistensinya. Dari 205 perusahaan yang aktif tersebut, sebanyak 167 perusahaan memproduksi KOPI bubuk dan 57 perusahaan memproduksi KOPI mix instan. Yang menarik adalah sebagian besar dari perusahaan-perusahaan yang masih aktif tersebut (99 perusahaan atau 48,3%) justru berada di Pulau Jawa (DKI, Jawa Timur dan Jawa Barat). Dari 99 perusahaan tersebut, yang berdomisi di DKI merupakan yang paling banyak yakni 30 perusahaan. Padahal, DKI jelas tidak memiliki perkebunan KOPI. Jawa Timur yang merupakan salah satu sentra KOPI nasional masih wajar jika memiliki produsen sebanyak 22 perusahaan. Tetapi, Pulau Sulawesi yang merupakan sentra produksi KOPI nasional, utamanya Sulawesi Selatan, produsen yang masih aktif justru tinggal 9 perusahaan saja. Sentra produsen lainnya seperti Lampung hanya ada 8 produsen yang masih aktif, dan di Bengkulu hanya ada 2 perusahaan saja.

Hal ini memberikan indikasi bahwa perputaran ekonomi di sentra produksi KOPI tertentu masih belum berkembang dengan baik, karena added value dari KOPI belum dapat dinikmati masyarakat setempat. KOPI masih dijual dalam bentuk asalan. Pembelian KOPI oleh produsen yang letaknya relatif lebih jauh dari sentra produksi KOPI, setidak-tidaknya relatif menekan harga ditingkat petani. Apalagi biaya transportasi lokal masih dikenal berbiaya tinggi.

Jumlah Produsen KOPI dan Penyebarannya, 2009

Selanjutnya, jika dilihat dari segi jenis KOPI olahan yang dihasilkan, produsen KOPI di Indonesia masih terbesar memproduksi KOPI bubuk atau KOPI mix, dan hanya sebagian kecil saja yang memproduksi KOPI instan. Kecilnya jumlah produsen dari KOPI instan (pure instant) disebabkan karena investasinya jauh lebih besar, dan pasarnya di dalam negeri masih jauh lebih kecil dibandingkan KOPI bubuk.

Dari data menunjukkan bahwa produsen yang menguasai pasar KOPI instan di Indonesia hanya terdiri atas tiga perusahaan saja, yakni PT Nestle Indonesia yang berdomisili di Lamping dengan kapasitas 12.000 ton per tahun, PT Sari Incofood Corporation dengan kapasitas produksi sebesar 3.000 ton per tahun, dan PT Torabika Eka Semesta dengan kapasitas produksi mencapai 3.600 ton per tahun.

Jika dilihat dari status permodalan perusahaan, dari 205 perusahaan yang dipastikan aktif beroperasi tersebut, ternyata hanya 5 (lima) perusahaan saja yang menggunakan fasilitas penanaman modal asing (PMA), yaitu PT Aneka Boga Nusantara, PT Aneka Coffee Industry, PT Carrefour Indonesia, PT Nestle Indonesia, dan PT Toarco Jaya.

Tetapi PT Carrefour Indonesia yang pemodal asingnya berasal dari Perancis yakni Continent Hyermarces, dan dari Belanda yakni Carrefour Nederland B.V. dan Onesia B.V. sebetulnya belum memiliki pabrik KOPI di Indonesia, sehingga perusahaan ini masih bekerja sama dengan PT Goodfood Indonesia dalam bentuk mitra sewa produksi (makloon). Sedangkan PT Toarco Jaya yang pabriknya berlokasi di Tana Toraja, pemodal asingnya berasal dari Jepang yang diwaliki oleh Sulawesi Development Company Ltd, dan mitra lokalnya adalah PT Utesco.

PT Aneka Boga Nusantara sendiri pemodal asingnya berasal dari dua negara yakni dari Jepang (Daesang Japan Inc.) dan dari Korea Selatan (Daesang Food Corporation) dengan mitra lokal yakni PT Miwon Indonesia Tbk dan PT Jico Agung.

Selanjutnya yang memanfatkan fasilitas penanaman modal dalam negeri (PMDN) terdapat 9 perusahaan, berturut-turut PT Inbraco (Jakarta), PT Torabika Eka Semesta (Jakarta), PT Tri Cipta Chandra (Tangerang), PT Megah Putra Sejahtera (Makassar), PT Setia Unggul Mandiri (Makassar), PT Konimex (Solo), PT Perkebunan Nusantara IX (Kendal), PT Perkebunan Nusantara XII (Jember), dan PT Putra Bhinneka Perkasa (Depasar). Artinya, mayoritas produsen KOPI lokal (191 perusahaan) belum memanfaatkan fasilitas penanaman modal dari BKPM.

Artikel Terkait:

PRODUSEN DAN PERKEMBANGAN PRODUK KOPI (SERIAL BUDIDAYA KOPI) BAG 2KARAKTERISTIK USAHA INDUSTRI KOPI DI INDONESIA (SERIAL BUDIDAYA KOPI)PRODUSEN DAN PERKEMBANGAN PRODUKSI KOPI (SERIAL BUDIDAYA KOPI)KUNCI SUKSES USAHA / INDUSTRI KOPI (SERIAL BUDIDAYA KOPI)PERKEMBANGAN PRODUKSI KOPI DI INDONESIA

Peluang Usaha UKM